MateriKhutbah Jumat Populer " Wujud Takwa Dalam Kehidupan Sehari-hari". TRIBUNJAMBI.COM - Kewajiban Sholat Jumat bagi umat muslim juga harus diikuti dengan mendengarkan materi Khutbah Jumat Tema Khotbah Hati-Hati Dengan KeputusanmuNast Khotbah Kejadian 131-13Keputusan yang baik tergantung sikap seseorang disaat ia memutuskan peristiwa, kejadian yang terjadi. Ia mampu mengambil kesimpulan yang terbaik. Dan faktor penyebab keputusan itu menjadi buruk ketika seseorang itu lebih mengutamakan perasaan daripada akal budi. Bisa juga jika lebih mengutamakan emosi dan mengambaikan hikmat. Bahkan keputusan itu bisa menjadi buruk ketika lebih bergantung keadaan, kondisi daripada menganalisa atau berarti tidak perlu menggunakan perasaan, emosi, untuk mengambil keputusan. Alangkah baiknya menggunakan akal budi yang Tuhan berikan sebagai utama mengambil keputusan. Misalkan anda pergi ke suatu tempat, uang saudara tinggal 50 ribu lagi. Dan uang itu sangat berarti untuk saudara yaitu untuk beli bensi maupun beli makanan. Lalu tiba-tiba seseorang yang datang kepadamu yang begitu lapar sekali 1 minggu belum makan, loyo dan hampir-hampir mau pingsan. Dan saudara sangat kasihan dengan orang itu dan saudara juga baru dengar firman Tuhan atau membaca firman Tuhan tentang kasih yaitu menolong sesama. Sehingga saudara menjadi dilema dan sulit untuk dimaksud mengambil keputusan yang benar di dalam kitab Kejadian 131-13?Disaat kita membaca kebenaran firman Tuhan ini kita melihat Abraham, ia mengambil keputusan yang baik. Abraham ini rendah hati, ia memberi solusi yang baik, ia memberikan pilihan kepada Lot jika kamu ke kanan maka aku ke kiri dan jika aku ke kiri maka aku ke waktu saya masih kecil, saya sering mendengarkan khotbah ini. Para pendeta suka sekali mengkhotbah kejadian pasal 13 ini. Sebab Kejadian pasal 13 ini agak cocok untuk mengkhotbahkan orang-orang yang suka bertengkar karena tanah dan suka bertengkar gara-gara tanah menjadi konflik di daerah saya disaat pembagian tanah warisan. Selalu ada masalah karena tidak cocok dan tidak setuju. Sehingga kejadian pasal 13 sering dikhotbahkan, dan aplikasinya adalah saudara harus seperti Abraham ia memberikan keputusan yang baik dan ia rendah ketika saya mengobservasi kembali atau menyelidiki kembali. Keputusan yang diberikan oleh Abram ini resikonya sangat besar dan berbahaya. Kenapa demikian? Adapa dengan keputusan Abram ? keputusannya agak kelihatan baik kok. Kok sampai dipermasalahkan?Sebenarnya saudara. Keputusan yang diberikan oleh Abram ini sangat membahayakan nyawa dari Lot dan keluarga Lot maupun terhadap dirinya Abram dan keluargan dari tanah yang dipilih oleh Lot anak dari saudara Abram itu adalah wilayah atau bagian dari kota Sodom dan gomora. Sebab orang-orang yang tinggal di kota Sodom dan gomora adalah orang-orang yang tidak takut akan Tuhan, suka melakukan kejahatan, yang biasa disebut sebagai orang Fasik. Bahkan kota Sodom dan gomora ini adalah kota yang akan segera di dimusnahkan oleh Tuhan. Jawabannya saudara bisa membacanya di pasal 19 bagaimana Tuhan memusnahkan kota Sodom dan Gomora. Disitu juga Lot berada disitu, untung ada Tuhan dan selalu ikut campur. Tuhan menolong Lot dan kedua bagaimana jika Lot memilih tahan perjanjian yaitu tanah kanaan. Lalu bagaimana janji Allah kepada Abram mengenai tanah penjanjian. Jika Lot telah memilih tanah perjanjian? Apakah tanah perjanjian itu dibatalkan karena solusi yang diberikan oleh Abram salah?Resiko lain jika Lot memilih tanah perjanjian dan Abram pergi ke daerah Sodom dan Gomora. Maka nyawa dari Abram juga teracam karena kota Sodom itu kota yang akan segera Allah dimusnahkan oleh juga kehidupan kita saat ini, jangan sembrono, ceroboh, gegabah memberikan solusi maupun disaat memputuskan sesuatu pikirkan terlebih dahulu baru dua hal yang saya sampaikan kepada anda mengenai mengambil keputusan yang benar yaitu1. Tanya Dulu Sama TuhanSaudaraku meminta pentunjuk kepada Tuhan adalah salah satu tindakan mengadalkan Tuhan. Orang yang mengadalkan Tuhan adalah apapun yang dia lakukan ia selalu berserah kepada Tuhan. dimana ia selalu mempercayakan Tuhan dalam kehidupannya. Apapun yang dia rencanakan ia selalu meminta hikmat dari Yeremia mengatakan; orang yang mengadalkan Tuhan adalah orang yang diberkati oleh Tuhan. Tetapi orang tidak mengadalkan Tuhan dan lebih mengadalkan kekuatan manusia atau mengadalkan kekuatannya dirinya sendiri adalah orang yang 13 ini permasalah muncul kembali ketika Abram lupa bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu. Disini Abram menggunakan kemampuanya sendiri untuk menyelesaikan perlu saudara ketahui terlebih dahulu, iman Abram dimulai pasal 12-13 ini imanya bagaikan titik-titik atau gari putus-putus. Artinya terkadang percaya dan terkadang kuatir dan ragu janji dan penyertaan Tuhan dalam kehidupannya. Namun karena Tuhan selalu datang kepada Abram dan selalu berfirman kepada Abram sehingga Abram pulih 13 ini adalah kesalahan kedua yang diulangi oleh Abram tidak bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu. Kesalahan pertamanya kita ia mengambil keputusan untuk mau berbohong kepada mengatakan kepada Firaun Sara ini adalah saudaraku. Alasan yang digunakan oleh Abram ini disini agak logis juga ya. Tujuan supaya ia tidak dibunuh karena isterinya cantik. Sehingga ia terpaksa berbohong. Yang dibiasa kita dengar berbohong untuk kebaikan. Waktu saya masih remaja saya sering mendengarkan perkataan ini. Berbohong itu tidak apa-apa yang penting untuk kembaikan. Yang lebih anehnya mereka memakai firman Tuhan untuk mendukung argument mereka yaitu kisah Abram. Ini keliru kalau seperti ini, menjadikan firman Tuhan untuk menutupi kejahatan. Memakai firman Tuhan untuk mendukung keinginan mereka. Tanpa memperhatikan historis dan dosen saya, ini pemerkosaan Alkitab. Memaksakan firman Tuhan membenarkan keinginan mereka. Mudahan-mudahan jemaat Tuhan tidak seperti itu yang ambil oleh Abram berbohong sangat beresiko sekali. Bagaimana jika Tuhan tidak campur tangan dan menolong Abram, misalkan Tuhan membiarkan saja. Kemukinan besar Abram tidak bisa berbuat apa-apa jika istrinya diambil oleh Firaun untuk dijadikan isteri. Firaun punya alasanya yang tepat dan logis jika Abram protes jika istrinya diambil Firaun. Firaun berkata; kamu katakan ini adekmu to, tidak apa-apa kalau saya jadikan jadi istri. Kamu akan menjadi abang impar saya. Lalu bagaimana dengan anak perjanjian itu jika Sara diapa apakan oleh Firaun?Namun karena Tuhan itu setia terhadap janji-Nya, Ia selalu ikut campur untuk menolong Abram. Tuhan sendiri turun tangan untuk menolong Abram. IlustrasiPada waktu saya masih di Nias, orang-orang Kristen di sana agak aneh. Punya Tuhan, tapi tidak bertanya kepada Tuhan. Malahan bertanya kepada yang lain. Kejadian ini pernah terjadi ketika saudara ayah saya kehilangan hp. Karena ia tidak tahu siapa yang mengambil hpnya. Ia bertanya kepada orang pintar. Orang pintar ini menyembutkan ia selesai bertanya yang menjadi sasarannya adalah saya. Secara tidak langsung ia menuduh saya mengambil hpnya padahal bukan saya yang mengambil. Pada waktu saya emosi karena saya itu saya mengambil kesimpulan, diluar Tuhan kayaknya ada jawaban bahkan cepat ada jawaban tapi jawaban yang dia berikan bukan untuk menyelesaikan masalah melainkan menimbulkan masalah dalam Tuhan, jawaban itu agak lama dijawab dan selalu ada proses seperti Abram, walaupun itu lama jawabannya jelas dan pasti dan tidak itu ada ditangan saudara, bertanya kepada Tuhan atau memilih yang lain. Pesan saya apapun yang saudara rencanakan maupun pergumulan saudara mintalah jawaban dari Tuhan. Secara praktisnya minta arahan dan bimbingan hamba-hamba Tuhan. Bisa juga melalui bapak gembala saudara sebagai orang tua rohani Gunakan Akal Budi Yang Tuhah BerikanSebelum kita mengambil keputusan yang pertama tadi kita minta hikmat kepada Tuhan bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu yaitu melalui doa. Yang kedua yaitu menggunakan akal budi kita sebagai utama untuk mengambil kisah Salomo ketika ia mengambil keputusan pada waktu itu ada dua orang ibu datang kepadanya untuk di adili dan meminta keputusan. Kedua ibu ini sedang terjadi konflik karena masalah bayi yang hidup dan bayi yang mati 1 Salomo tidak terburu-buru mengambil keputusan, ia tidak terpengaruh keadaan yang terjadi melainkan ia menggunakan hikmat yang Tuhan berikan kepadanya. Dan hasilnya adalah ia memberikan keputusan yang benar. Sebab ia menganalisan permasalah yang terjadi baru ia memutuskan. Sehingga ia mengetahui anak yang hidup itu punya siapa dan anak yang mati milik Salomo memiliki hikmat itu yaitu dari Tuhan. Sebelum Raja Salomo menjadi raja ia meminta satu hal kepada Tuhan yaitu hikmat. Ketika Tuhan memberikan ia hikmat ia menggunakan hikmatnya juga dengan kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Sebelum kita mengambil keputusan berpikir terlebih kita kembali memperhatikan kisah Abraham ini. Abram ini tidak menganalisa terlebih dahulu solusi yang dia berikan. Apakah ada dampaknya, apakah ada resikonya, apakah ada masalahnya jika saya berkata seperti ini. Hanya karena Tuhan, Abram bisa bebas dari masalah kepada Tuhan jika Tuhan itu selalu ikut campur dalam pergumulan saudara. Ketika saudara salah mengambil keputusan dan keputusan yang saudara berikan resikonya besar sekali. Hanya karena Tuhan mengasihi saudara bisa bebas dari masalah Juga Runungan Cara Mengelolah KeuanganDisaat kita memperhatikan ayat 6 penyebab masalah itu muncul karena Negeri itu tidak cukup bagi mereka untuk memelihara ternak mereka. Apakah negeri kanaan adalah wilayah yang kecil? Apakah lebih kecil dari pulau Nias?Saudara bisa lihat googel yang mendiami tanah kanaan sekarang ini terdiri Israel, dlllTanah kanaan itu tidak kecil tapi luas. Lalu bagaimana dengan ayat 6, itu sebabnya perlu perbandingan terjemahan. Saya kemarin bandingkan terjemahan lain mengatakan demikian; Karena itu tanah di situ tidak cukup padang rumputnya untuk didiami mereka berdua, sebab ternak mereka terlalu banyak. Gen 136 BIS.Bukan negerinya yang tidak luas, melainkan di wilayah mereka tinggal itu padang rumputnya tidak cukup untuk ternak mereka kondisinya tidak mendukung sehingga Abram terburu-buru menyampaikan solusi. Kalau seperti itu Lot, jika kamu kirim maka aku akan ke kanan dan jika kamu mau kanan maka aku kekiri. Ia tidak menganalisa terlebih dahulu asal ngomong demikian juga Lot tanpa menyelidiki terlebih dahulu langsung memilih Lembah Yordan padahal lingkungan itu adalah kumpulan orang fasik yang akan segerah Tuhan Abram berikan sangat beresiko yaitu membahayakan nyawa anak saudaranya maupun tanah penjanjian sebuah kisah seorang ibu yang memijam uang dibank untuk dijadikan modal usaha. Ibu ini tidak menganalisa terlebih dahulu. Akibatnya ibu salah mengambil keputusan akhirnya juga dengan kehidupan kita jika terburu mengambil keputusan tanpa memikirkan terlebih rencana saudara kedepan dan sebelum saudara putuskan analisa terlebih dahulu. Misalkan mau membeli tanah, apa resiko, apa masalahnya, apa tatangan, apa solusinya dan apakah ada untungnya. Mintalah pimpinan Roh Kudus supaya anda tidak salah mengambil seperti yang terjadi dikampung saya, ada orang asal beli tanah tanpa menganalisa terlebih dahulu. Pada akhirnya tanah yang dia beli bagaikan hutan karena ia tidak sanggup untuk anak-anak muda, jangan terburu mengambil keputusan. Misalkan dalam hubungan berpacaran dan memiliki tujuan mau nikah segerah. Pikirkan terlebih dahulu, bagaimana kehidupan saya kedepan jika saya memilih dia, bagaimana solusinya, apakah hubungan kami berkenan kepada Tuhan atau saudara banyak anak-anak muda jatuh dan meninggalkan imanya hanya gara-gara salah memilih pasangan hidup. Hati-hati disaat anda mau mengambil keputusan mau membangun hubungan dengan dirinya. Pikirkan terlebih dahulu bukan perasaan yang paling ditonjolkan. Sebab salah mengambil keputusan bukan orang lain yang menanggu, saudara sendiri terlebih Khotbah Kristen Untuk Kehidupan Sehari-hari yang menyentuh hati dan memberkati 2022-2023. Semoga melalui khotbah ini bisa digunakan sebagai bahan khotbah untuk kaum bapak, wanita, pemuda Kristen, remaja, dan seterusnya. Amin
Kehidupansehari-harinya pun jauh dari layak, setiap hari keluarga Wang hanya bisa makan sayuran atau daun-daun yang bisa ditemukan di sekitar rumah mereka. Kisah tersebut menyentuh banyak hati netizen dan bantuan pun datang untuk keluarga Wang.

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID r5Dx6iagKMq87ewM-j3RG8HpEWRmxIrm4G0Tmb5gndG0bRBrkq44Dg==

Kesabaransenantiasa berkaitan dengan waktu. Orang yang sabar dapat membuktikan bahwa dirinya mampu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang penting pada waktu yang tepat. Homer dalam karyanya yang masyhur bercerita tentang kemenangan tentara Yunani yang merebut kota Troya dengan menggunakan sebuah kuda kayu berukuran besar.
Les miracles qui se sont produits pour le Messager de Dieu, محمد صلى الله عليه وسلم Mouhammad salla l-Lahou ^alayhi wasallam durant sa vie furent très nombreux ; il a été dit que leur nombre va de 1000 à 3000 miracles. Discours en Français Discours en Arabe et en Français Discours en Arabe Discours du vendredi 23 novembre 2018, correspondant au 15 Rabi^ Al-Awwal 1440 de l’Hégire Parmi les Miracles du Messager de Allah salla l-Lahou ^alayhi wasallam première partie Al-hamdou lil-Lahi [1] was–salatou was-salamou ^ala sayyidina Mouhammadi r-raçouli l-Lah ; ya ayyouha l-Ladhina amanou t-taqou l-Lah. La louange est à Allah, nous faisons son éloge, nous recherchons Son aide, nous recherchons Sa bonne guidée, nous Le remercions, nous demandons à Allah de nous préserver du mal de nos âmes et de nos mauvaises œuvres. Celui que Allah guide, nul ne peut l’égarer et celui qu’Il égare, nul ne peut le guider. Je témoigne qu’il n’est de dieu que Allah, qu’Il est le dieu unique et qu’Il n’a pas d’associé et n’a pas de semblables, ni d’adversaire ni d’équivalent. Et je témoigne que notre maître, notre bien aimé, notre éminence, notre guide, la cause de notre joie, notre maître Mouhammad, qu’il est Son esclave et Son messager, celui qu’Il agrée le plus, celui pour qui la lune s’est fendue en deux, celui à qui les pierres adressaient le salam, celui à qui les arbres obéissaient. Il est la fierté des tribus de Rabi^ah et de Moudar, que Allah honore et élève davantage en degré notre maître Mouhammad l’Honnête, ainsi que sa famille et ses compagnons bons et purs. Après quoi, esclaves de Allah, je vous recommande ainsi qu’à moi-même, de faire preuve de piété à l’égard de Allah Al-^Aliyy, Al-Qadir, Celui Qui dit dans le Qour’an honoré ﴿هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدٗا ﴾ [sourat Al-Fath / 28] houwa l-Ladhi arsala raçoulahou bil-houda wadini l-haqqi liyoudh-hirahou ^ala d-dini koullihi wakafa bil-Lahi chahida ce qui signifie C’est Lui qui a envoyé Son messager avec la bonne guidée et la religion de vérité. » Chers frères de foi, Allah tabaraka wata^ala a envoyé le Dernier des prophètes notre maître Mouhammad. Il a accompli sa mission, il a transmis le message, il a annoncé la bonne nouvelle et il a averti d’un châtiment. Il a subi de graves nuisances mais il a patienté, il a enseigné et il a ordonné, dans la chaleur ou dans le froid, l’été comme l’hiver, de jour comme de nuit, sans se lasser ni découragement, jusqu’à ce que se soumettent à lui, salla l-Lahou ^alayhi wasallam, des âmes qui étaient rudes et qui se sont adoucis par ses exhortations, des cœurs qui étaient des pierres endurcies. Et se sont mis à resplendir grâce à la lumière de sa guidée, des cœurs qui étaient noyés dans les ténèbres. Allahou tabaraka wata^ala l’a soutenu par des miracles éclatants pour qu’ils soient une preuve de sa véracité salla l-Lahou ^alayhi wasallam. Les miracles qui se sont produits pour le Messager de Allah Mouhammad salla l-Lahou ^alayhi wasallam durant sa vie furent très nombreux ; il a été dit que leur nombre va de 1000 à 3000 miracles. Ach- Chafi^iyy, que Allah l’agrée, a dit “ما أعطى اللهُ نبيًا معجزةً إلا وأعطى محمَّدًا مثلَها أو أعظمَ منها” ce qui signifie Allah n’a pas accordé de miracle à un prophète sans qu’Il n’accorde à Mouhammad un miracle semblable ou plus éminent encore. » On fit la remarque à Ach-Chafi^iyy Pourtant Allah a accordé à ^Iça la résurrection des morts ! » Il avait répondu, que Allah l’agrée Mouhammad a eu le gémissement du tronc de palmier sec, au point que sa voix a été entendue. Ce miracle est plus éminent que celui de ^Iça. » Ainsi, Al-Boukhariyy a rapporté dans son Sahih d’après Jabir Ibnou ^Abdi l-Lah, que Allah les agrée tous les deux, qu’une femme des Ansar avait dit au Messager de Dieu صلى الله عليه وسلّم Ô Messager de Allah, veux-tu que je te fasse fabriquer quelque chose sur lequel tu puisses t’asseoir ? Car j’ai un serviteur qui est menuisier. » Il avait répondu إِنْ شِئْتِ ce qui signifie Si tu veux. » ; [le rapporteur du hadith] a dit qu’elle lui avait fait faire le minbar. Le vendredi suivant, le Prophète salla l-Lahou ^alayhi wasallam prit place sur le minbar qu’on lui avait fabriqué, c’est alors que le tronc de palmier sec auprès duquel il se tenait pour donner son discours a poussé un cri au point où il a failli se déchirer. Le Prophète salla l-Lahou ^alayhi wasallam est alors descendu du minbar pour serrer le tronc de palmier entre ses bras et le palmier s’est mis à gémir comme un petit enfant qu’on essaye d’apaiser, jusqu’à ce qu’il se calme. Dans le Sahih de Ibnou Hibban, il est rapporté de Al-Haçan, que Allah l’agrée, que quand il citait ce hadith il pleurait et disait Ô esclaves de Allah, du bois a gémi pour le Messager de Allah salla l-Lahou ^alayhi wasallam car il lui manquait, alors vous, vous êtes plus à même de vous languir de le rencontrer. » Parmi ses miracles salla l-Lahou ^alayhi wasallam, il y a l’arbre qui s’est déplacé jusqu’à lui pour témoigner en sa faveur. Ibnou Hibban, Al-Bayhaqiyy et d’autres ont rapporté de ^Abdou l-Lah Ibnou ^Oumar qu’il a dit Nous marchions aux côtés du Messager de Allah salla l-Lahou ^alayhi wasallam lorsqu’un bédouin est arrivé. Quand il se fut rapproché, le Prophète salla l-Lahou ^alayhi wasallam lui a dit أَيْنَ تُرِيدُ؟ ce qui signifie Où vas-tu ? » Il lui répondit Je vais rejoindre ma famille ! » Le Prophète lui dit alors هَلْ لَكَ إِلى خَيْرٍ؟ ce qui signifie Ne voudrais-tu pas que je t’indique un bien ? » Il lui dit Quel est-il ? » Il lui répondit تَشْهَدُ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ؟ ce qui signifie Témoigne qu’il n’est de dieu que Dieu, qu’Il est le dieu unique et qu’Il n’a pas d’associé et que Mouhammad est Son esclave et Son messager. » Le bédouin lui demanda Y a-t-il un témoin en faveur de ce que tu dis ? » Le Prophète salla l-Lahou ^alayhi wasallam lui dit alors هَذِهِ الشَّجَرَةُ ce qui signifie Cet arbre là-bas ! » Le Messager de Allah salla l-Lahou ^alayhi wasallam l’appela et l’arbre qui était au bord d’une vallée sillonna le sol, jusqu’à ce qu’il se tienne devant le Prophète. » Le Prophète l’a fait témoigner à trois reprises et il a témoigné qu’il en était comme il a dit. Parmi ses miracles salla l-Lahou ^alayhi wasallam, il y a la nourriture qui glorifiait Allah en faisant le tasbih dans sa main honorée. Al-Boukhariyy a rapporté du hadith de Ibnou Mas^oud qu’il a dit Nous mangions avec le Prophète salla l-Lahou ^alayhi wasallam la nourriture et nous entendions la nourriture faire le tasbih. » Ces trois miracles, chers frères de foi, sont en réalité plus étonnants que la résurrection des morts. En effet, la résurrection des morts n’est que le retour de ces personnes à un état qu’elles possédaient auparavant, à savoir le retour à la vie qu’elles avaient avant de mourir. Mais le tronc de bois sec, l’arbre ou ce qui est de cet ordre, ce n’était pas leur état habituel de parler ! Par conséquent, les pleurs du tronc de palmier sec, le témoignage de l’arbre dans la campagne et les évocations de glorification de la nourriture sont plus étonnants. Parmi ses miracles salla l-Lahou ^alayhi wasallam, chers frères, il y a le jaillissement de l’eau d’entre ses doigts. C’est une chose qui a été observée à plusieurs reprises par une large assistance, c’est-à-dire qu’un grand nombre de personnes étaient présentes lorsque cela s’est produit. Al-Boukhariyy et Mouslim ont en effet rapporté d’après Qatadah, d’après Anas, que Allah l’agrée, qu’il a dit On avait amené au Prophète salla l-Lahou ^alayhi wasallam un récipient, alors qu’il se trouvait à Az–Zawra’ –un endroit à Médine–. Il avait mis sa main dans le récipient et l’eau s’était mise à jaillir d’entre ses doigts. Les gens ont pu faire le woudou’ avec cette eau. » Qatadah a dit J’ai demandé à Anas, combien étiez-vous ? » Anas avait répondu Nous étions trois cents ou presque trois cents. » Al-Boukhariyy et Mouslim ont rapporté du hadith de Jabir également Le jour de Al-Houdaybiyah, les gens étaient assoiffés et le Messager de Allah salla l-Lahou ^alayhi wasallam avait avec lui un petit seau à partir duquel il faisait le woudou’. Les gens se sont attroupés autour de lui et il leur a dit ce qui signifie Que vous arrive-t-il ? » Ils ont dit Ô Messager de Allah, nous n’avons plus d’eau pour faire le woudou’ ni de quoi boire, hormis ce que tu as avec toi ! » Il mit sa main dans le petit récipient et l’eau s’était mise à jaillir d’entre ses doigts comme des sources, nous avons pu boire et faire notre woudou’. On lui demanda Combien étiez-vous ? » Il a dit Si nous avions été cent mille, cette eau nous aurait suffi ; mais nous étions quinze cents –1500–. » Parmi ses miracles salla l-Lahou ^alayhi wasallam, il y a la remise en place de l’œil de Qatadah après qu’il avait été arraché. Ainsi Al-Bayhaqiyy a rapporté dans Ad-Dala’il d’après Qatadah Ibnou Nou^man que son œil avait été blessé le jour de Badr, son globe oculaire était sorti et pendait sur sa joue. Ils voulaient le sectionner et avaient demandé l’autorisation de le faire au Messager de Allah qui leur avait dit لا ce qui signifie Non ! » Puis il l’avait fait venir et avait remis délicatement son œil en place de la paume de sa main. Après cela, Qatadah ne pouvait plus distinguer lequel de ses deux yeux avait été atteint. À propos de ces deux miracles, celui de l’eau qui a jailli d’entre ses doigts et celui de la guérison de l’œil de Qatadah qui avait été arraché, l’un de ceux qui font l’éloge du Prophète a dit en poésie arabe ce qui signifie Si Mouça étanchait la soif des asbat à partir d’un rocher, il y a certes dans la main, un sens plus fort que dans le rocher. Et si ^Iça a guéri l’aveugle de naissance par ses invocations, combien par la paume de sa main de vues il a pu rendre. Le jaillissement de l’eau d’entre ses os, ses ligaments, sa chair et son sang salla l-Lahou ^alayhi wasallam est plus étonnant que le jaillissement de l’eau à partir d’un rocher, celui que Mouça frappait de son bâton. En effet, le jaillissement de l’eau à partir de la roche est quelque chose d’habituel pour les gens, contrairement au jaillissement de l’eau entre la chair et le sang. Parmi ses miracles éclatants salla l-Lahou ^alayhi wasallam, il y a que la lune s’est fendue en deux. Une partie qui était au-dessus de la montagne de Abou Qoubays et une autre en contrebas. Le Qour’an fait connaître cet évènement tout comme les hadith. Ainsi dans le Livre honoré ﴿ٱقۡتَرَبَتِ ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلۡقَمَرُ ١ وَإِن يَرَوۡاْ ءَايَةٗ يُعۡرِضُواْ وَيَقُولُواْ سِحۡرٞ مُّسۡتَمِرّٞ ٢ وَكَذَّبُواْ وَٱتَّبَعُوٓاْ أَهۡوَآءَهُمۡۚ وَكُلُّ أَمۡرٖ مُّسۡتَقِرّٞ ٣ وَلَقَدۡ جَآءَهُم مِّنَ ٱلۡأَنۢبَآءِ مَا فِيهِ مُزۡدَجَرٌ ٤﴾ [sourat Al-Qamar /1-4] ce qui signifie L’heure s’approche et la lune s’est fendu en deux. Et quand ils voient un signe, ils s’en détournent et disent Ceci n’est que magie persistante. » Ils ont renié et suivi leurs passions ; et Dieu sait toute chose. Pourtant, il leur est parvenu comme nouvelles de quoi les empêcher [du mal]. » Il est parvenu dans le Sahih de Al-Boukhariyy d’après Anas Ibnou Malik, que Allah l’agrée, qu’il a dit Les gens de la Mecque avaient demandé au Messager de Allah salla l-Lahou ^alayhi wasallam de leur montrer un miracle. Il leur a montré la séparation de la lune en deux. » Dans une version de Mouslim Il leur a montré la séparation de la lune deux fois. » Et dans Dala’ilou n-Noubouwwah de Abou Nou^aym, d’après Ibnou Mas^oud La lune s’est séparée en deux à l’époque du Messager de Allah salla l-Lahou ^alayhi wasallam mais les gens de Qouraych ont dit que c’est encore une sorcellerie du fils de Abou Kabchah. » Ils visaient par-là le Prophète ^alayhi s–salatou was-salam. Il a dit Ils ont dit alors Voyez ce que les caravaniers qui arriveront dans les jours qui viennent vont dire » c’est-à-dire les caravanes qui revenaient vers la Mecque car Mouhammad ne peut pas ensorceler tout le monde. » Il a dit Les caravaniers sont revenus et ont dit la même chose. » Quelle gloire que celle que nous avons obtenue par ce Prophète éminent ! Lui que son Seigneur a soutenu par des miracles éclatants qui sont autant de preuves claires et autant d’arguments éclatants de sa véracité salla l-Lahou ^alayhi wasallam. Alors bonheur à qui l’aura pris pour modèle ! Bonheur à qui aura soutenu sa religion et à qui aura revivifié sa tradition ! Ayant tenu mes propos, je demande que Allah me pardonne ainsi qu’à vous-mêmes. Second Discours[2] Al-hamdou lil-Lahi was–salatou was-salamou ^ala sayyidina Mouhammadi r-raçouli l-Lah ; ya ayyouha l-Ladhina amanou t-taqou l-Lah. Allahoumma ghfir lil-mou’minina wal-mou’minat. [1] Il s’agit des piliers selon Ach-Chafi^iyy pour ceux qui seraient amenés à donner le discours entièrement en français. Les piliers devraient être dits en arabe. [2] Il s’agit des piliers selon Ach-Chafi^iyy pour ceux qui seraient amenés à donner le discours entièrement en français. Les piliers devraient être dits en arabe.

HomeKesabaran dan Keteguhan Hati pada Setiap Kesulitan dalam Kehidupan Sehari-hari Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu'minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta'ala binashrihil 'aziiz [1] Tanggal 19 November 2010 di Masjid Baitul Futuh, UK. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك لـه، وأشهد أن محمّدًا عبده ورسوله.

Khutbah Jumat kali mengingatkan kita pada tujuan hidup kita di dunia. Dengan sejumlah nasihat Al-Quran dan hadits ini, kita dapat memaknai hidup kita yang singkat ini. Kita berdoa kepada Allah agar selalu megingat tujuan kita hidup di dunia. Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat Tujuan Hidup di Dunia.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى القيامة 36 Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Kita diciptakan di dunia ini tidak untuk menyibukkan diri dengan hal-hal keduniaan yang pasti menuju kepunahan. Kita diciptakan tidak untuk menyibukkan diri dengan jabatan yang akan kita tinggalkan, pakaian yang pada akhirnya akan usang, makanan yang akan menjadi kotoran, mobil yang suatu saat nanti menjadi rongsokan dan rumah yang tidak kita bawa ke kuburan. Di kehidupan dunia yang sementara ini, kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada Allah, Tuhan yang wajib kita sembah. Dengan ilmu-Nya yang azali ada tanpa permulaan, Allah mengetahui bahwa di antara hamba-hamba-Nya ada yang taat, dan di antara mereka ada yang durhaka dan mendustakan-Nya. Ia menyiapkan surga bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin dan neraka bagi hamba-hamba-Nya yang mendustakan-Nya dan mendustakan para nabi-Nya. Kita tidak seperti binatang yang kehidupannya hanya dilalui untuk makan, minum dan tidur. Melainkan kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada Allah dan dilarang untuk berbuat maksiat kepada-Nya. Barangsiapa yang tidak mengetahui hal ini, berarti ia tidak mengetahui tujuan penciptaannya. Bukankah Allah ta’ala berfirman أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى القيامة 36 Artinya “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?” QS. Al-Qiyamah 36. Allah subhanahu wata’ala juga menegaskan وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ الذاريات 56 Maknanya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali Aku perintahkan mereka untuk beribadah kepada-Ku.” QS. Adz-Dzariyat 56. Mereka yang tidak mengetahui untuk tujuan apa mereka diciptakan di dunia ini, berlaku pada diri mereka sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam إنَّ اللهَ يُبْغِضُ كُلُّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ جِيفَةٍ بِاللَّيْلِ، حِمَارٍ بِالنَّهَارِِ، عَارِِفٍ بِأَمْرِِ الدُّنْيَا جَاهِلٍ بِأَمْرِِ الْآخِرَةِ. رواه ابن حبان Artinya “Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang sombong, rakus kepada harta benda sehingga mengumpulkannya dengan cara yang haram, banyak bicara haram untuk mendapatkan harta, tidak pernah beribadah di malam hari, hanya memikirkan makanan di siang hari sehingga lalai untuk melakukan kewajiban, mengetahui urusan dunia dan tidak mengetahui urusan akhirat.” HR Ibnu Hibban. Manusia model seperti mereka ini sangat banyak. Allah ta’ala berfirman وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ سبأ 13 Maknanya “...dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” QS. Saba’ 13 Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Allah mengetahui pada azal bahwa di antara hamba-hamba-Nya yang beriman ada yang menjadi wali, bertakwa dan shalih, dan di antara mereka ada yang fasiq, bermaksiat dan pelaku dosa. Di antara umat manusia ada yang bermaksiat kepada Allah dengan telinganya. Ada yang dengan matanya. Ada yang dengan hatinya. Ada yang dengan tangannya. Ada yang bermaksiat dengan kakinya. Dan ada yang bermaksiat dengan lisannya. Allah ta’ala berfirman إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا الإسراء 36 Maknanya “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” QS. Al-Isra’ 36. Allah ta’ala juga berfirman مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ق 18 Artinya “Tidak ada suatu kata yang diucapkan pun melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.” QS. Qaf 18. Sedangkan seorang muslim yang sempurna imannya, bertakwa dan shalih, ia adalah yang dimaksud oleh sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ متفق عليه Artinya “Orang muslim yang sempurna imannya adalah seorang muslim yang mampu menahan lisan, tangan dan anggota tubuh lainnya untuk tidak menyakiti orang lain, baik muslim ataupun non muslim tanpa hak.” HR. al-Bukhari dan Muslim. Karena itu, barangsiapa di antara kita yang tergerak untuk melakukan maksiat karena godaan setan atau hawa nafsu, maka hendaklah ia selalu mengingat firman Allah ta’ala أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى القيامة 36 Artinya “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?” QS. Al-Qiyamah 36. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Berbuatlah untuk akhiratmu seolah-olah engkau mati besok! Berusahalah untuk mengumpulkan bekal akhirat sebelum engkau dikejutkan oleh malaikat maut. Izra’il tidak akan permisi kepada siapapun. Jika ajal seseorang telah tiba, Izra’il akan mengeluarkan roh dari jasadnya. Anak kecil yang yang masih menyusu kepada ibunya, remaja yang kuat badannya, orang sehat yang tidak pernah sakit, semuanya, jika ajal telah tiba, rohnya akan berpisah dari badannya. Betapa banyak orang sehat yang mati tanpa sakit. Banyak pula cucu yang mati sebelum kakeknya yang sudah tua renta. Untuk itu, kita persiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Bekal itu adalah ilmu dan amal, yakni belajar ilmu agama dan mengamalkannya. Ilmu agama akan menjaga kita. Berbeda dengan harta. Kitalah yang menjaganya. Banyak di antara kita yang sibuk mencari bekal harta untuk masa depan di dunia. Tapi lalai untuk mengumpulkan bekal yang bermanfaat bagi masa depan alam kubur dan alam akhiratnya. Seorang penyair menyenandungkan يَا مَنْ بِدُنْيَاهُ اشْتَغَلَ وَغَـرَّهُ طُولُ الْأَمَلِ اَلْمَـوْتُ يَأْتِي بَـغْتَـةً وَالْقَـبْـرُ صُنْدُوقُ الْعَمَل Artinya, “Wahai orang yang disibukkan dengan urusan dunia dan terbuai dengan panjangnya angan-angan! Ingatlah kematian itu datang tiba-tiba dan kuburan adalah tempat balasan amal!” Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustadz Nur Rohmad, anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, tinggal di Dawarblandong, Mojokerto.
. 46 292 499 486 281 195 161 457

khotbah tentang kehidupan sehari hari